Kamis, 16 Agustus 2012

Cara mengaktifkan JavaScript di browser Anda

Kebanyakan situs web menggunakan JavaScript untuk beberapa fitur canggih. Jika JavaScript pada browser Web Anda tidak diaktifkan (atau "aktif"), situs web ini tidak akan ditampilkan dengan benar atau beberapa fiturnya tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mendapatkan pengalaman terbaik menggunakan Yahoo!, pastikan Anda mengaktifkan JavaScript di browser Web Anda. Untuk mengaktifkan JavaScript, ikuti petunjuk di bawah ini untuk browser Web Anda.
Untuk mengaktifkan JavaScript, klik link untuk mencari petunjuk untuk browser Anda:
Catatan: Jika Anda menjalankan browser Web selain yang tercantum di sini dan menginginkan informasi lebih lanjut tentang cara mengaktifkan JavaScript, baca file bantuan browser Anda.
Microsoft Internet Explorer
* Internet Explorer (IE) 6.0:
Sistem operasi:
- Microsoft Windows 2000 dan XP
  1. Pilih Tools (Alat) | Internet Options (Opsi Internet).
  2. Pilih tab Security (Keamanan).
  3. Klik Internet untuk memilih Internet Zone (Zona Internet).
  4. Klik Custom Level (Tingkat Kustom).
  5. Gulir daftar ke bawah hingga Anda melihat bagian berlabel "Scripting" ("Pembuatan Skrip").
  6. Dalam "Active Scripting" ("Pembuatan Skrip Aktif"), pilih Enable (Aktifkan).
  7. Klik tombol OK di bagian bawah jendela "Internet Options" ("Opsi Internet").
  8. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.
* IE 7.0 dan 8.0:
Sistem operasi:
- IE 7: Windows XP
- IE 8: Windows XP, Vista, dan 7
  1. Pilih Tools (Alat) | Internet Options (Opsi Internet).
  2. Pilih tab Security (Keamanan).
  3. Klik Internet untuk memilih Internet Zone (Zona Internet).
  4. Klik Custom Level (Tingkat Kustom).
  5. Gulir daftar ke bawah hingga Anda melihat bagian berlabel "Scripting" ("Pembuatan Skrip").
  6. Pilih Enable for Active Scripting (Aktifkan untuk Pembuatan Skrip Aktif) dan gulir daftar ke bawah, lalu pilih Scripting of Java Applets (Pembuatan Skrip Aplet Java).
  7. Klik OK dan klik Yes (Ya) untuk mengonfirmasi, jika diminta.
  8. Klik tombol OK di bagian bawah jendela "Internet Options" ("Opsi Internet").
  9. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.
* IE 9.0:
Sistem operasi:
- Windows Vista dan 7
  1. Pilih Tools (Alat) (ikon roda gigi) | Manage Add-ons (Kelola Add-on).
  2. Pastikan menu di bagian atas menampilkan Show (Tampilkan): Currently loaded add-ons (Add-on yang saat ini dimuat).
  3. Pilih J2SE Runtime Environment (Lingkungan Runtime J2SE) atau Java di panel utama, dan di kanan bawah "Manage Add-ons window" ("jendela Kelola Add-on").
  4. Klik Enable (Aktifkan), klik Close (Tutup).
  5. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.
Catatan: Jika Anda tidak bisa menemukan "J2SE Runtime Environment" (Lingkungan Runtime J2SE) atau "Java" di panel utama, instal ulang Java, lalu coba lagi langkah pemecahan masalah di atas.
Mozilla Firefox
* Firefox 3.5 dan yang lebih baru:
Sistem operasi:
- PC Firefox 3.5: Windows 2000, XP, dan Vista
- Mac Firefox 3.5: Mac OS X 10.4, 10.5, dan 10.6
- PC Firefox 4.0 dan yang lebih baru: Windows 2000, XP, Vista, dan 7
- Mac Firefox 4.0 dan yang lebih baru: Mac OS X 10.5, 10.6, dan 10.7
  1. Pilih opsi menu untuk komputer Anda:
    • PC: Pilih Tools (Alat) | Options (Opsi).
    • Mac: Pilih Firefox | Options (Opsi).
  2. Klik Content (Konten).
  3. Klik Enable JavaScript (Aktifkan JavaScript).
  4. Klik OK.
  5. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.
Apple Safari
* Safari 3.5 dan yang lebih baru:
Sistem operasi:
- PC Safari 3.5: Windows XP dan Vista
- Mac Safari 3.5: Mac OS X 10.4.9 atau yang lebih baru
- PC Safari 4 dan 5: Windows XP, Vista, atau 7
- Mac Safari 4: Mac OS X 10.4, 10.5, dan 10.6
- Mac Safari 5: Mac OS X 10.6 dan 10.7
  1. Pilih opsi menu untuk komputer Anda:
    • Mac: Pilih Safari (ikon roda gigi) | Preferences (Preferensi).
    • PC: Pilih Tools (Alat) (ikon roda gigi) | Preferences (Preferensi).
  2. Klik Security (Keamanan).
  3. Centang Enable Plug-Ins (Aktifkan Plug-In)Enable Java (Aktifkan Java), dan Enable JavaScript (Aktifkan JavaScript).
  4. Tergantung versi Anda: Klik OK atau tutup panel "Security Settings" (Pengaturan Keamanan).
  5. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.
Google Chrome
Sistem operasi:
- Windows XP, Vista, dan 7
- Mac OS X 10.5, 10.6, dan 10.7
  1. Pilih opsi menu untuk komputer Anda:
    • PC: Pilih Tools (Alat) (ikon kunci inggris) | Options (Opsi).
    • Mac OS X: Pilih Tools (Alat) (ikon kunci inggris) | Preferences (Preferensi).
    • Mac Chromebook: Pilih Tools (Alat) (ikon kunci inggris) | Settings (Setelan).
  2. Pilih Under the Hood (Di Balik Terpal).
    • Tab "Options - Under the Hood" ("Opsi - Di Balik Terpal") muncul.
  3. Di "Privacy" ("Privasi"), klik Content settings (Setelan konten).
    • Tab "Options - Content Settings" ("Opsi - Setelan Konten") muncul.
  4. Dalam "JavaScript," pilih Allow all sites to run JavaScript (recommended) (Izinkan semua situs menjalankan JavaScript (disarankan)).
  5. Jika selesai, tutup tab "Options - Content Settings" ("Opsi - Setelan Konten") dengan mengklik X yang muncul di tab.
  6. Tutup dan jalankan ulang browser Anda.

Senin, 13 Agustus 2012

Beda CSS, HTML, xHTML, PHP dan JavaScript

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa file. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna body teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri/kanan/atas/bawah, dan parameter lainnya.CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokument. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

HTML adalah, (HyperText Markup Language) sebuah bahasa standar yang digunakan oleh browser Internet untuk membuat halaman dan dokumen pada sebuah Web yang kemudian dapat diakses dan dibaca layaknya sebuah artikel. HTMLjuga dapat digunakan sebagai link link antara file-file dalam situs atau dalam komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan antar situs dalam dunia internet.

Standar xHTML adalah sebuah standar baru yang dicetuskan oleh W3C untuk menggantikan standar lama yaitu HTML. Standar xHTML hampir sama dengan HTML yang sudah ada tetapi memiliki aturan-aturan penulisan yang lebih ketat daripada HTML, keduanya merupakan bahasa markup untuk dokumen teks yang berfungsi untuk menentukan struktur dokumen serta mengatur fungsi dan bagaimana dokumen tersebut ditampilkan di browser.

Secara garis besar tujuan utama standar XHTML adalah agar semua halaman web memiliki struktur yang benar dan tata-cara penulisan tag yang konsisten sehingga dapat dibaca dengan baik untuk semua perangkat yang mampu membaca halaman web. Selain itu standar XHTML bertujuan menegaskan fungsinya sebagai pembentuk struktur dokumen sedangkan untuk pengaturan tampilan dokumen di browser (warna, jenis huruf, ukuran dll) diatur dengan menggunakan CSS.

PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP Hypertext Preprocessor.
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas padadatabase yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs webdinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

JavaScript adalah bahasa scripting yang paling populer di internet dan bekerja pada banyak browser seperti Internet Explorer, Mozilla, Firefox, Netscape, Opera. JavaScript digunakan pada Web pages untuk meningkatkan design, validate forms, detect browsers, create cookies, GUI dsb.

Java (dikembangkan oleh Sun Microsystems) adalah sebuah bahasa pemrograman yang powerful & sangat kompleks – sama dengan C & C++.

JavaScript dapat bereaksi terhadap events - JavaScript dapat di-set untuk menjalankan saat terjadi sesuatu, seperti sebuah page telah selesai dipanggil atau saat seorang user meng-klik pada HTML element

JavaScript dapat membaca dan menulis HTML elements - JavaScript dapat membaca dan mengubah isi dari HTML element JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi data - JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi form data sebelum di-submitted ke server, hal ini akan mengamankan server dari pemrosesan extra

JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser pengunjung - JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser pengunjung dan – memanggil page lain yang secara specifik didesain untuk browser tersebut.

JavaScript dapat digunakan untuk membuat cookies - JavaScript dapat digunakan untuk menyimpan dan memanggil informasi di komputer pengunjung.

Jumat, 10 Agustus 2012

Add caption

Perbedaan CMS Gratis dan CMS Komersial



Jika Anda mencari sebuah CMS (Content Management System) di Internet, maka Anda akan diberikan banyak sekali pilihan. Seperti Joomla, WordPress, dan Drupal adalah sebagian dari CMS Gratis (Open Source) yang populer. Masih banyak CMS Gratis lainnya yang bisa Anda gunakan. Selain CMS gratis, juga banyak CMS Komersial yang bisa digunakan untuk perusahaan, toko online, web portal, web pendidikan, dll.
Diantara CMS Gratis dan CMS Komersial tersebut, manakah yang terbaik untuk digunakan? Sangat susah untuk menentukan mana yang terbaik, semua tergantung pada jenis website yang akan dibuat, untuk apa website tersebut dibuat, dan berapa budget yang tersedia untuk membuat website tersebut.
Sebelum Anda menentukan menggunakan CMS Gratis atau CMS Komersial untuk website Anda, ketahui dulu apa perbedaan dari kedua jenis CMS tersebut.
CMS Gratis (Open Source)
CMS Gratis tersedia secara gratis di Internet, yang bisa di-download dan dirubah kode script-nya. Karena bersifat gratis, pengembangannya berasal dari para developer yang secara sukarela berkontribusi dalam perbaikan dan peningkatkan performanya. Biasanya perkembangan CMS Gratis lebih cepat daripada CMS Komersial.
Kelebihan CMS Gratis :
  • Proses installasi yang cepat dan gratis, kecuali pembayaran untuk sewa domain dan hosting.
  • Pengujian performa dan stabilitas-nya lebih cepat (belum tentu lebih baik) karena pengguna dan pengembang banyak.
  • Biasanya banyak dukungan Technical Support di forum atau blog tutorial.
Kekurangan CMS Gratis :
  • Sistem Keamanan tidak sebaik CMS Komersial, karena sifatnya yang Open Source atau kode script bisa dilihat dan bisa dipelajari oleh siapa saja.
  • Jumlah pengembang yang banyak menimbulkan kemungkinan besar terjadi kerusakan (crash) pada sistem, karena tiap web developer memiliki kebiasaan yang berbeda dalam mengembangkan suatu aplikasi web.
  • Karena siapa saja boleh berpartisipasi untuk pengembangan, maka tidak semuanya profesional. Sehingga sering muncul masalah karena pemrograman tidak kompeten.
  • Pilihan menu setting yang sangat rumit dan dibutuhkan kemampuan bahasa pemrograman untuk meng-integrasi tiap-tiap aplikasi.
CMS Komersial
Pada dasarnya CMS Komersial hampir sama dengan CMS Gratis, yaitu sama-sama memiliki kemampuan untuk mengelola konten web. Hanya pada CMS Komersial akses pada kode script dibatasi. Bahkan pada beberapa Perusahaan Web Developer, tidak bisa mengakses kode script, atau harga untuk bisa mengakses kode script sangat mahal. Dalam arti bahwa klien membeli hak penuh atas kode script yang telah dibuat.
Kelebihan CMS Komersial :
  • Sistem Keamanan lebih baik dari CMS Gratis karena kode script tidak bisa di akses, atau hanya klien yang bisa melihat kode script tersebut.
  • Kemungkinan terjadi crash pada aplikasi lebih kecil karena aplikasi dibuat oleh developer yang sama.
  • Pengembangan lebih kompeten karena ditangani oleh developer yang profesional.
  • Bagi klien, tidak rumit dan tidak dibutuhkan kemampuan bahasa pemrograman karena biasanya CMS Komersial dibuat se-sederhana mungkin (users friendly) sesuai dengan kebutuhan klien.
Kekurangan CMS Komersial :
  • Proses pembuatan yang lama dan biasanya harganya mahal, karena pihak developer membangun dari nol.
  • Performa dan stabilitas-nya butuh waktu lama untuk pengujian.
  • Technical Support biasanya dikenai biaya tambahan.

https://twitter.com/
[Tutup]
Link Exchange